Pemecah Rekor!! Pasangan Ini Mencatatkan Dirinya Sebagai Pasangan Terpendek di Dunia. Gak Percaya? Lihat Kemesraannya Dalam Video Berikut..


Kita semua diciptakan olehNya dalam berbagai macam bentuk dan saling berpasang-pasangan. Semuanya itu sudah ada yang mengaturnya. Yang kaya tidak boleh menghina yang miskin, yang pandai tidak boleh menghina yang bodoh, yang tinggi jangan menghina yang pendek.

Di belahan bui lainnya ada sepasang sosok yang walaupun kondisi fisiknya kurang sempurna, namun kita bakal iri jika melihat cinta, ketulusan, dan kemesraan mereka. Pasangan tersebut adalah Paulo Gabriel dan Katyucia Hoshino , 

Pasangan yang berasal dari Brasil ini merupakan pasangan terpendek di dunia. Keduanya hanya mencatat ketinggian setinggi 88,4 cm dan 89,3 cm. Membuat, namanya telah tercatat dalam Guinness Book of World Records.

Paulo, yang berusia 30 tahun memiliki penyakit diastrophic dysplasia dwarfism bekerja sebagai sekretaris hukum dan bercita-cita untuk menjadi walikota di kampung halamannya, Itapeva, Brasil.

Menurut mereka, mereka mulai berkenalan melalui MSN Messenger sekitar 10 tahun yang lalu. Paulo mengatakan, dia jatuh cinta dengan kecantikan Katyucia pada pandangan pertama.

Namun, bertepuk sebelah tangan pada awalnya. Katyucia yang berusia 26 tahun mengatakan, dia pada awalnya merasakan Pablo sangat menyakitkan hati. Dia memiliki kata-kata yang sangat buruk dan nampak seperti orang yang membosankan.

Itu mungkin skuel dalam kisah mereka berdua. Tapi satu setengah tahun setelah itu, mereka mulai mengobrol kembali dan dari sinilah, persahabatan mereka mulai berkembang.

Menurut Paulo, Katyucia mengatakan dia lebih menyenangkan dan mereka mulai menjadi lebih erat. Dua bulan kemudian, Paulo memutuskan untuk bertemu dengannya di kampung halaman Katyucia, yaitu di Londrina. Yang terletak sejauh 186 mil dari kediamannya.

Paulo sangat tertarik kepada kecantikan dan keayuan Katyucia. Dia memiliki karakter yang manis.

Lima hari setelah mereka bertemu, mereka mulai mengubah status sebagai kekasih.Empat tahun kemudian, mereka mulai tinggal bersama.

Mereka seperti umumnya pasangan lain, namun bedanya hanya dalam tinggi saja. Katyucia mengatakan Paulo adalah pacar pertamanya.

Katyucia memberikan dukungan terhadap apa saja yang dilakukan olehnya dan hubungan mereka memang sangat erat.




Mereka juga bertengkar seperti pasangan lain.

Katyucia memiliki sikap temperamental tetapi Paulo sangat sabar dalam menghadapinya. Paulo juga seorang yang sederhana.

Mereka memiliki karakter yang berbeda namun, mereka memiliki kesamaan dalam pandangan, ide dan perasaan.

Bahkan mereka juga sama-sama menikmati hobi yang sama yaitu bepergian, pergi berjalan-jalan, makan es-krim dan gemar makanan Jepang.

Namun mereka mengutarakan kesulitan mereka terutama dalam menggunakan fasilitas umum. Misalnya mesin ATM.

Ukuran mereka yang kecil menyulitkan mereka untuk menggunakan mesin ATM dan toilet umum. Selain itu, Katyucia juga kesulitan untuk membuka jendela dan pintu, menggunakan oven, wastafel dan mesin cuci.


Mereka juga sudah lupa dengan diskriminasi masyarakat ketika mereka keluar di tempat umum. Ini sesuatu yang sudah tidak terelakkan lagi, kata Katyucia.

Kini, mereka sudah bersama selama delapan tahun. Mereka berencana untuk menikah tetapi Paulo belum juga melamar pacarnya itu.

Atyucia sangat bersyukur dengan kehadiran Paulo dalam hidupnya. Paulo sangat bersabar dengannya dan itu banyak membentuk kepribadiannya sekarang.

Mereka berencana juga untuk memiliki anak. Tapi itu akan menjadi sangat berisiko buat Katyucia karena ukuran uterusnya yang lebih kecil dari normal sulit untuk mengandung.

Namun, mereka tidak akan menyerah. Apa-apa saja yang berkenaan dengan masa depan mereka, mereka tidak akan mudah menyerah.

Satu hari nanti, mereka ingin menikah dan memiliki rumah sendiri. Apakah mereka ada anak atau tidak, mereka hanya ingin menjadi bahagia.