Lagi-lagi, kisah tentang kasih sayang dari China membuat kita terharu. Kali ini, kisah itu datang dari seorang kakek.
Sang kakek yang diperkirakan berusia 80 tahunan ini berjalan pelan di tepi jalan bebas hambatan, dekat kota Zunyi di Provinsi Guizhou awal Senin (17 Juli 2017) lalu. Dia lalu dihentikan oleh polisi setempat.
Kepada polisi dia ingin mengantarkan puluhan telur untuk lauk cucunya. Padahal, sang cucu berada di tempat yang dari rumah kakek itu.
Kakek khawatir cucunya yang merantau untuk bekerja keras tidak bisa makan dengan gizi cukup. Alhasil, sang kakek memutuskan mengantarkan sendiri puluhan telur itu.
Sang kakek yang diperkirakan berusia 80 tahunan ini berjalan pelan di tepi jalan bebas hambatan, dekat kota Zunyi di Provinsi Guizhou awal Senin (17 Juli 2017) lalu. Dia lalu dihentikan oleh polisi setempat.
Kepada polisi dia ingin mengantarkan puluhan telur untuk lauk cucunya. Padahal, sang cucu berada di tempat yang dari rumah kakek itu.
Kakek khawatir cucunya yang merantau untuk bekerja keras tidak bisa makan dengan gizi cukup. Alhasil, sang kakek memutuskan mengantarkan sendiri puluhan telur itu.
Sejak berangkat Senin pagi sekitar pukul 07.00 waktu setempat, sang kakek sudah berjalan sejauh 60 kilometer selama 12 jam. Perjalanannya dihentikan polisi, yang kemudian mengantarkan kakek itu ke tempat tujuan.
Sang kakek mengatakan dia sengaja tidak naik bus untuk menghemat uang. Sayangnya, selama perjalanan, beberapa telur pecah sehingga terpaksa membeli yang baru.
Bikin Cucunya Tercengang
Tiba di lokasi, sang cucu tercengang melihat kakeknya diantarkan polisi. Dia sama sekali tidak tahu kakeknya berencana mengunjunginya, apalagi sambil membawa telur.
Si cucu berjanji akan mengajak kakeknya makan enak di kota tempatnya tinggal.
Kisah sang kakek ternyata menginspirasi banyak penduduk China untuk berbagi kisah tentang kakek nenek mereka yang tercinta.