Pemkot Sragen Berhasil Tangani Siswa SMP Berpose Shalat Kenakan Celana Pendek..

Pemkot Sragen Berhasil Tangani Siswa SMP Berpose Shalat Kenakan Celana Pendek

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa enam siswa SMP asal Sragen menggegerkan dunia maya karena aksi tak terpuji mereka, dengan melakukan gerakan salat di masjid mengenakan sepatu dan celana pendek.

Aksi yang bernuansa pelecehan agama itu mencuat sejak beredarnya foto aksi mereka yang beredar luas lewat situs facebook. Dalam foto itu,mereka mengunggah enam foto yang memperlihatkan gerakan seolah melecehkan salat. Dengan mengenakan seragam batik Sangiran khas siswa SMP Sragen dan celana pendek biru, kelimanya menginjak sajadah dengan sepatu. Kemudian, di foto lain selesai memperagakan salat, mereka mengangkat salah satu siswa ke atas juga di dalam masjid itu dan di atas sajadah.

Tak lama setelah berita itu menghebohkan dunia maya, Pemkot Sragen bertindak cepat dengan menelusuri identitas para pelaku. Dan Alhamdulillah, ke enam siswa tersebut sudah ditangani oleh pemkot setempat.

Melalui akun Facebook Dedy Endriyatno, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sragen menginformasikan bahwa anak-anak yang diduga melakukan penodaan agama dengan melecehkan shalt sudah dibina dengan baik. Bahkan Bupati Sragen beserta perangkat setempat turut andil dalam penanganan.

"Anak-anak yg diduga melakukan penodaan agama dg melecehkan gerakan sholat sdh kami bina dg baik Dihadapan Bupati Sragen, wakil Bupati, ketua DPRD, Kapolres, Komandan Kodim, Kepala kejaksaan Negeri dan disaksikan tokoh agama, camat dn lurah, dengan berurai air mata mereka menyampaikan penyesalan dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam. Tidak ada niatan sama sekali untuk melakukan pelecehan dan penodaan agama. Selanjutnya di salahsatu masjid di Kec Sambung macan, mereka bertaubat dg melakukan sholat taubat.. semoga Aĺlah mengampuni semua dosa dn kesalahan mereka..... dan semoga menjadi generasi penerus yg lebih baik....." tulisnya dalam beranda Facebook pada 8 Juni 2016.

Dedy juga mengunggah empat foto proses penanganan enam siswa SMP itu. 





Sumber: http://www.jurnalmuslim.com