Suatu hari masyarakat kota dikagetkan dengan kehadiran seekor ular phyton besar yang membawa tangan di mulutnya. Ular besar tersebut tak sendirian, ia dan kawan kawannya seperti buaya dan yang lain mengagetkan warga bengaluru, salah satu kota terbesar di india itu dengan hadir di jalan jalan yang menjadi pusat mobilisasi masyarakat india.
Betapa tidak, kehadiran ular tersebut mendatangkan perasaan ngeri dan ancaman warga yang menggunakan jalan jalan tersebut untuk lewat dan tentu saja menjadi teror tersendiri untuk orang orang yang sengaja lewat disana. Tak hanya ular, kini buaya buaya juga datang dan meneroro warga setempat yang kini menaruh perhatian warga tentang apa yang terjadi di jalan jalan tersebut.
Dialah pushparaj, seorang sarjana yang telah membuat warga india gempar dengan karya karya fenomenalnya berupan karya 3d yang ia buat di sepanjang jalan berlubang dan tergenang air di sepanjang jalan di kota bengaluru. Ia membuat kekhawatiran warga datang sama halnya dengan lubang lubang besar yang ia tambahkan dengan ular dan buaya. Lubang tersebut sangat mengganggu perjalanan dan tentu saja menambah angka kecelakaan di jalan raya.
Tingkahnya kini menjadi perhatian warga sekitar yang juga mulai menggalakan aksi untuk turun ke jalan dan mendukung perbaikan lingkungan. Aksi solidaritas yang ia tunjukan berhasil membuat warga menyadari pentingnya memberi perhatian lebih pada lingkungan.
Ular phyton yang mengagetkan warga tersebut ia buat di jalan berlubang dan basah lengkap dengan tangan yang masih membawa darah segar dan memang sangat mengerikan. Gambaran ini sama mengerikanya dengan jalan jalan besar yang berlubang yang akan membawa pengaruh buruk pada warga yang menggunakan jalan tersebut. Sering sekali banyak kecelakaan yang terjadi karena kurangnya kehati hatian para warga yang melintasi jalan tersebut dengan banyak lubang di sana.
Buaya buaya juga turut hadir menambah kengerian jalan yang menjadi kritik pembangunan saat ini. Bahkan dengan adanya hewan hewan ini, masyakarat menjadi lebih peduli dengan apa yang terjadi dan pastinya membawa kehati hatian tersendiri ketika berada di jalan raya.
Ternyata, sebelum kehadiran ular phyton dan buaya tersebut di jalan jalan, ia juga pernah membuat sebuah lukisan berjudul “dewa kematian” dijalan yang tepat pada mulutnya, terdapat sebuah lubang besar. Hal ini membuat warga menjadi lebih hati hati dengan menggunakan jalanan lebih bijaksana agar tidak melintasi dewa kematian yang ia buat.
Perhatiannya yang besar pada jalan jalan yang dibangun ini layaknya sebuah kritik sosial yang ia harap menyadarkan warga tentang pentingnya menggunakan jalan secara lebih bijaksana. Disana berbagai kemungkinan bisa terjadi dan hal ini sangat patut untuk menjadi perhatian warga setempat.
Aksi yang dilakukan seniman yang satu ini memang mendatangkan berbagai keuntungan besar seperti penggalangan dana untuk memperbaiki apa yang ada. Karya karya yang ia tunjukkan di jalan tersebut sedikit banyak membuat hasil yang nyata dengan banyaknya jalan yang kini diperbaiki dan dibantu oleh warga yang bahkan sebelumnya nyaman nyaman saja dengan kondisi yang ada.
Baginya, seni bisa diwujudkan kapan saja dan dimana saja. Menyuarakan suara lewat seni juga merupakan suatu hal yang istimewa. Seni bisa membuat orang sadar bahwa lubang besar bukan hanya pajangan yang bisa diabaikan, namun hal hal seperti ini harus segera dituntaskan agar tidak menjadi kerugian bagi masyarakat, dan bahkan bisa merenggut nyata orang orang sekitar.
Sumber: trendbaru.net