Nama Masjidil Aqsa sangatlah akrab bagi umat Islam. Masjid di Yerusalem ini merupakan masjid tersuci ke tiga bagi kaum muslim, setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Sebagian besar umat Islam juga sudah mahfum masjid ini pernah menjadi kiblat pertama salat. Posisinya baru digantikan Kabah di Masjidil Haram pada bulan ke-17 setelah Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Madinah.
Kisah yang paling terkenal dari masjid ini mungkin soal isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad pada tahun 620. Masjidil Aqsa disebut menjadi perjalanan akhir isra Nabi dari Masjidil Haram. Dari tempat ini pula Nabi Muhammad memulai perjalanan ke Sidrat Al Muntaha atau langit lapis ke tujuh.
Pada saat malam Isra’ dan Mi’raj itu pula, masjid yang juga disebut dengan nama Baitul Maqdis ini diyakini menjadi tempat Nabi Muhammad salat, sebagai imam berjamaah bersama 25 rasul dan lebih dari 160.000 nabi.
Masjidil Aqsa juga terkenal karena berdiri di atas kompleks suci tiga agama, Islam, Nasrani dan Yahudi. Dalam sejarahnya, masjid ini pernah berada di bawah kekuasaan kekuatan besar, mulai Romawi, Bizantium, hingga Islam.
Masjidil Aqsa memang sangat lekat dengan umat Islam. Meski demikian, ada sejumlah fakta yang belum jamak diketahui tentang masjid yang dimuliakan ini.
Mimbar Legendaris
Salah satu pahlawan besar dalam sejahar Islam, Nooruddin Zengi, memiliki mimbar khusus untuk dipasang di Masjidil Aqsa. Mimbar ini tidak hanya indah, tapi itu dibuat tanpa menggunakan paku maupun lem. Namun sayang, sebelum dipasang Masjidil Aqsa dikuasai Tentara Salib.
Cita-cita Nooruddin diteruskan muridnya, Salahuddin Ayyubi, yang juga pahlawan besar. Setelah membebaskan Yerusalem untuk ke dua kalinya dalam sejarah Islam, mimbar itu dipasang. Dikenallah mimbar itu sebagai mimbar Salahuddin Alayyubi.
Mimbar ini masih sebuah karya legenda di kalangan seniman dan pengrajin. Sayangnya, mimbar ini tidak bertahan dan musnah pada 1969.
Dibakar Orang Gila
Pada 21 Agustus 1969 Masjidil Aqsa dibakar. Mimbar kuno peninggalan Shalahuddin Alayyubi musnah. Palestina dan Israel saling tuding. Namun belakangan diketahui pembakarnya adalah turis Australia, Denis Michael Rohan.
Rohan ditangkap tiga hari berselang. Kepada aparat dia mengaku sengaja membakar Masjidil Aqsa. Dia yakin dengan merusak Masjidil Aqsa dan membangun Bait Suci Yahudi, mesiah penyelamat manusia segera turun. Rohan akhirnya dinyatakan gila, dideportasi, dan meningal dalam perawatan pada 1995.
Banyak Masjid
Nama Al Aqsa mulanya digunakan untuk menyebut situs yang terletak di Palestina Bagian timur ini. Padahal, Masjidil Aqsa bukanlah satu-satunya masjid di situs itu. Untuk mencegah kebingungan, kompleks bersejarah itu disebut dengan nama Al Haram Asyarif alias tanah suci yang mulia.
Masjidil Aqsa memang bukan satu-satunya masjid di kompleks ini. Masjid-masjid itu juga lekat dengan sejarah Islam. Selain Masjidil Aqsa ada pula Masjid Qibla, Masjid Al Sakhra alias Dome of the Rock, Masjid Buraq, Masjid Marwani, dan lainnya.
Kekeliruan paling umum terjadi saat melihat gambar Masjid Dome of the Rock. Banyak orang yang mengangap masjid inilah yang merupakan Masjidil Aqsa. Padahal antara Masjidil Aqsa dan Dome of the Rock itu beda sama sekali.
Dome of the Rock memiliki kubah kuning keemasan. Konon kubah ini memang dilapisi emas. Masjid ini juga menjadi salah satu ikon Yerusalem. Banyak orang yang menganggap bangunan inilah Masjidil Aqsa. Bahkan, saat melakukan penelusuran Masjidil Aqsa melalui Google, gambar yang dominan muncul adalah gambar Masjid Al Sakhra dengan kubah kemilaunya.
Masjidil Aqsa terletak di sebelah selatan Masjid Al Sakhra. Panjang bangunan sekitar 83 meter. Lebar 56 meter. Sekitar 5.000 orang mampu ditampung masjid ini. Jika ditambah dengan daerah sekeliling, luasnya sekitar 144.000 meter persegi. Muat untuk 400.000 jamaah.
Kubah Masjidil Aqsa lebih gelap karena terbuat dari timah. Masjidil ini menurut hadis nabi dibangun 40 tahun setelah Kabah .
Makam Para Nabi
Tak ada catatan pasti berapa nabi yang dimakamkan di tempat ini. Tapi yang jelas, banyak nabi dan sahabat Nabi Muhammad, seperti Salman Farsi, yang dimakamkan di sini.
Nabi Sulaiman menjadi salah satu yang diyakini meninggal di sekitar Masjidil Aqsa. Makamnya diduga kuat berada di sini pula. Gambar di atas diyakini menjadi tempat meninggalnya Nabi Sulaiman.
Jadi Tempat Sampah
Wilayah Masjidil Aqsa pernah difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah. Itu terjadi saat bangsa Romawi merebut wilayah Yerusalem dan mengusir seluruh orang Yahudi.
Pada tahun 70 masehi, tentara Romawi di bawah Raja Titus menguasai Yerusalem. Bangunan-bangunan suci dihancurkan. Pembasmian (pemberontak) Yahudi oleh bangsa Romawi juga dilakukan pada tahun 117-138.
Peralihan kekuasaan terus terjadi, salah satunya oleh Bizantium. Yerusalem kemudian ditakhlukkan secara damai oleh Khalifah Umar bin Khattab. Saat masuk ke Yerusalem pada 636, Umar membersihkan sampah-sampah dari area Masjidil Aqsa dengan tangannya sendiri.
Umar juga mengakhiri pengasingan bangsa Yahudi. Dia mengundang 70 keluarga Yahudi untuk tinggal di Yerusalem. Bangsa Yahudi yang selama berabad-abad diasingkan diberi hak tinggal.
Lahirnya Kitab Besar
Salah satu buku yang paling terkenal dalam literatur Islam adalah Ihyaa Ulum Al-Din, karya ulama besar Abu Hamid Al-Ghazali alias Imam Al Ghazali. Imam ini sangat dihormati oleh para ilmuan Islam karena pemikiran-pemikirannya.
Mungkin kebanyakan orang tidak tahu bahwa Al Ghazali pernah tinggal di Masjidil Aqsa saat menulis karya besarnya itu. Sebuah kamar di bawah kubah masjid menjadi lokasi Al Ghazali menulis sebagian besar kitab itu.
Tempat Pembantaian
Saat Tentara Salib pertama kali menguasai Yerusalem, mereka menemukan banyak penduduk muslim berada di dalam Masjidil Aqsa. Tentara Salib mengeksekusi puluhan ribu muslim di tempat ini.
Tentara Salib juga menjadikan Masjid Qibly yang berada di dekat Masjidil Aqsa sebagai istana, Dome of the Rock digunakan untuk kapel, dan ruang bawah tanahnya sebagai kandang kuda.
Penduduk muslim yang selamat dari pembantaian disalibkan pada sebuah salib besar yang ditempatkan di dekat pusat masjid. Salib ini kemudian dirusak oleh Salahuddin Al Ayubi saat menakhlukkan Yerusalem. Pondasi salib itu masih terlihat hingga kini, seperti gambar di atas.
Sumber : (akhwatindonesia.net)